Nov 6, 2009

Tanah suci itu

Tiap jengkal tanahnya dikorbankan dengan darah2 umat ini, lantas apa pantas kami berbesar hati memberikan tanah ini pada mereka? belum lagi, mereka itu licik, anak-anak kami, perempuan kami, ibu-ibu hamil kami, dan para pamuda kami mereka jajah, mereka bunuh dengan mambabi buta dan tanpa belas kasihan,

sekarang mereka telah menguasai 90 % wilayah tanah kami, dan untuk itu entah sudah berapa nyawa warga kami yang meregang, bukan seratus, seribu, tapi lebih dari jutaan warga kami yang jadi tumbal. 

kami sungguh sedih, mereka yang mengaku seiman dengan kami serig berkata "umat ini satu tubuh, satu bagian yang meresakan sakit, maka bagian yang lain pun merasakan sakit" kenyataanya...

padahal dulu saat negri ini masih menjadi satu dengan negri-negri lain, kami begitu dilindungi, pemimpin kami saat itu betul-betul mempertahankan tanah ini, bahkan saat tanah ini sempat mau dibeli oleh musuh kami dengan harga yang tinggi, pemimpin kami berkata "aku tidak akan melepaskan tanah ini walaupn hanya sejengkal, karna ini bukan tanah ku, tapi tanah umat in...aku lebih rela menusukan pedang ke tubuhku dari pada melihat tanah ini dikhianati..." padahal kondisi pemimpin kami dan negri kami saat itu sangat memprihatinkan, tapi itulebih baik ketimbang kami harus melihat masjid kami dihancurkan sedikit demi sedikit, dan darah umat ini terus mengalir tanpa henti.

Hai... Kalian yang mengaku satu tubuh dengan kami, sungguh telah butakah mata kalian melihat kondisi kami? tulikah telinga kalian mendengar terikatan kami? atau bisaukah mulut kalian untuk menerikan pembebasan atas kami dan negri-negri semacam kami agar terbebas dari kondisi seperti ini??

sungguh diamnya kalian itu adalah bukti keberpihakan kalian pada musuh-musuh kami!!!

No comments:

Post a Comment